Blogger Widgets PSYCHOLOGY - KBK FILSAFAT: September 2014

Selasa, 30 September 2014

Pertemuan VII - Afektivitas

Hai teman-teman, hari ini saya mendapat materi mengenai manusia dan afektivitasnya. Kata afektivitas kurang begitu kita kenal padahal arti afektivitas sama dengan kata "kasih sayang". Untuk lebih lanjutnya mari kita pelajari materi berikut ini..


Yang membedakan manusia dengan tumbuhan adalah afektivitasnya. Dan afektivitaslah yg membuat manusia 'berada' di dunia, berpartisipasi dengan orang lain. Afektifitaslah yg mendorong org utk mencintai, mengabdi dan menjadi kreatif.

Meninjau ciri khas kebenaran afektivitas yg disebut 'suasana hati.' Org bersuasana hati baik: bila semua kemampuan bekerja dg baik.

Apa yang bukan merupakan perbuatan afektif :

  1. Cinta membuktikan diri dlm perbuatan2. Cinta mendahului perbuatan2.
  2. Kerap afektivitas itu disamakan dengan kesanggupan merasa: Padahal kehidupan afektif bukan hanya menyangkut merasa saja, tapi juga menyangkut hal yg spiritual.
Apa yang merupakan perbuatan afektif :

  1. Hidup afektif atau afektivitas=seluruh perbuatan afektif yg dilakukan subyek sehingga subyek ditarik oleh obyek atau sebaliknya.
  2. Perbuatan afektif sedikit mirip dg  'perbuatan mengenal' krn dianggap perbuatan vital/imanen. Tapi perbuatan afektif beda dg 'perbuatan mengenal' krn perbuatan afektif itu lebih pasif, sedangkan pada 'perbuatan mengenal' subyek membuka diri pd obyek.
Kondisi Afektivitas manusia
  1. Agar ada afektivitas, perlu suatu ikatan kesamaan antara subyek dan obyek perbuatan afektifnya.
  2. Apakah kesenangan harus dicurigai? Saya hidup dibawah 'cara afektif' kesenangan, bila saya sungguh bersatu dlm perasaan dan pikiran dengan apa yg baik bagi saya. Kesenangan=perasaan yg dialami subyek bila dia dihinggapi oleh keadaan berada lebih baik.
Catatan akan cinta dengan diri sendiri,sesama,dan Tuhan
  1. Org sering menganggap cinta diri sendiri adalah egoisme,maka tidak baik. Padahal cinta akan diri sendiri dapat ditemukan pada orang yang sanggup mencintai org lain dg sungguh-sungguh.
  2. Egoisme menolak setiap perhatian otentik pd org lain. Org egois hanya mengambil untung dr apa saja.
  3. Jika kita mencintai Tuhan dg seluruh jiwa/hati, tdkkah itu sama dg mengasingkan diri dr diri sendiri? Tidak. Tuhan tdk melawan kita. Ia transenden dan imanen. St. Agustinus: Tuhan adalah pokok pangkal kepribadian kita masing2. Ia = dasar dlm mana semua manusia saling berkomunikasi. Makin saya mendekati orang lain, makin saya mendekati Tuhan.
(Sumber : Power Point dosen kbk filsafat pertemuan ke VII)



Dialog Badan dan Jiwa



Jiwa   : Hai Badan!

Badan : Hai Jiwa!

Jiwa   : Bisakah kamu mendeskripsikan dirimu?

Badan : Baiklah…
             Aku adalah bentuk konkrit dari kejasmanianku
             Aku ini berwujud jasmani
             Aku ini tidak dapat dipisahkan dengan kamu

Jiwa  : Wahh… Romantisnya

Badan : Iya ^^
             Jiwa, dapatkah kamu mendeskripsikan dirimu?

Jiwa  : Aku ini yang mengendalikan kamu
            Aku ini hadir di dalam dirimu
            Aku ini dipersatukan dengan dirimu agar manusia ada

Badan : Wah.. Itu berarti kita harus bersatu….

Jiwa  : Iya…
            Tapi ada kabar buruk

Badan : Apa itu?

Jiwa  : Ketika kematian tiba maka kita sudah tidak bersatu. Akan tetapi, sebelum kematian tiba aku akan selalu bersamamu.

Badan : Wah, so sweet yah…

Jiwa  : Iya ^^ .. Badan, jika aku sakit apakah kamu mengalami juga?

Badan : Wah, tentu.  Ketika kamu sakit aku pun merasakan juga bahwa ada sesuatu hal yang tidak beres.

Jiwa  : Oh .. Bila suatu saat tidak ada aku, apakah kamu dapat hidup sendiri?

Badan : Tidak, karena kamu yang mengendalikan diriku. Kamulah pelengkap diriku.

Jiwa  : Lalu, apa yang membedakan kita?

Badan : Aku ini ‘ada’ dan ‘nampak’ sementara kamu ‘ada’ dan ‘tidak Nampak secara fisik’

Jiwa  : Oh begitu … Baiklah, kalau begitu kita bersatu dan rukun dalam pribadi manusia.

Badan : Baiklah Jiwa! Tapi, kamu jangan menyakiti manusia yah!

Jiwa  : Iya badan!! Emm, ada lagi  yang harus kamu ketahui dari diriku.

Badan : Apa itu?

Jiwa  : Karena akulah maka manusia menjadi makhluk bebas.

Badan : Kok bisa begitu?

Jiwa  : Because freedom is self-determination. Karena hanya manusialah yang memiliki kebebasan.

Badan :  Oh begitu, saya mengerti

Jiwa  : Karena itulah aku dan kamu sama – sama penting.
            Tanpa aku, kamu tidak bisa hidup
            Tanpa kamulah, aku tidak bisa hidup
            Okay badan cukup disini dahulu ya^^. Mari kita istirahat


Badan : Baiklah jiwa.. Selamat beristirahat

Kamis, 25 September 2014

Pertemuan VII - Jiwa dan Badan

Kamis, 25 September 2014



Hai teman-teman, hari ini materi mengenai jiwa dan badan. Materi ini sangat menarik karena membahas sesuatu yang selalu membuat orang penasaran akan hubungannya antara jiwa dan badan. Saya yakin, pasti diantara kalian banyak yang penasaran, oleh karena itu tanpa panjang lebar lagi, mari kita baca penjelasan di bawah ini..


Greetings from paxioo community :D


JIWA DAN BADAN???

Pengertian jiwa dan badan..
Jiwa dan badan adalah suatu kesatuan yang membentuk pribadi manusia. Kesatuan keduanya membentuk keutuhan pribadi manusia.

MONISME
Aliran yang menolak pandangan bahwa badan dan jiwa merupakan dua unsur yang terpisah. Badan dan jiwa adalah satu substansi
3 bentuk aliran ini :
-materialisme : materi sebagai segala hal yang ada
-identitas : menekankan hal berbeda dari materialisme, tapi tetap mengakui aktivitas mental manusia. Letak perbedaannya hanya pada arti bukan referensi
-idealisme : ada hal yang tidak dapat diterangkan semata berdasarkan materi, seperti pengelihatan, nilai dan makna. Itu hanya punya materi bila dihubungkan dengan sesuatu yang imateri yaitu jiwa. Rene Descrates dengan cogito ergo sum menjadi peletak dasar dari idealisme



DUALISME
badan dan jiwa adalah dua elemen yang berbeda dan terpisah. Perbedaannya ada pada pengertian dan obyek
4 cabang :
-interasionisme : hubungan timbal balik antara badan dan jiwa 
-okkasionalisme : memasukan dimensi ilahi dalam membicarakan hubungan badan dan jiwa. 
-pararelisme : sistem kejadian ragawi terdapat dialam, sedangkan sistem kejadian kejiwaan ada pada jiwa manusia. Dalam diri manusia ada 2 peristiwa yaitu peristiwa mental dan fisik. 
-epifenomenalisme : melihat hubungan jiwa dan badan dari fungsi syaraf. Satu-satunya unsur untuk menyelidiki proses kejiwaan adalah syaraf

TANGGAPAN SINGKAT
-pandangan monisme bertentangan dengan hakekat manusia sesungguhnya. 


Plato berkata bahwa badan dan jiwa punya sifat yang berbeda. Badan sementara, jiwa abadi. Kelemahan materialisme : tidak bisa melihat bahwa pengalaman bersifat personal.
-pandangan dualisme khususnya pararelisme yang mengatakan badan dan jiwa dua hal yang terpisah, tidak terikat, perbuatan yang baik muncul dari niat yang baik. Manusia adalah makhluk rohani dan jasmani sekaligus.

BADAN MANUSIA
-badan adalah elemen mendasar dalam membentuk pribadi manusia. Menurut pandangan tradisional badan adalah kumpulan berbagai entitas material yang membentuk makhluk. Mekanisme gerakan badan bersifat mekanistik. Pandangan ini tidak memberikan pandangan untuh tentang manusia. Badan harus dimengerti melebihi dimensi fisik. Badan menyangkut gerakan. Membahas tubuh adalah membicarakan diri sendiri ( Gabriel Marcel )


-hakekat badan bukan pertama-tama terletak pada dimensi materialnya, tapi dalam seluruh aktivitas entitas yang terjadi dalam badan : tertawa, menangis, berjalan, dll.

JIWA MANUSIA
-badan manusia tidak memiliki apa-apa tanpa jiwa. Tidak ada keakuan bila dilepaskan dari jiwa. Dalam pandangan tradisional, jiwa adalah makhluk halus. Tidak bisa ditangkap oleh indera. Konsep ini menempatkan jiwa di luar hakekat manusia. Jiwa harus dipahami sebagai kompleksitas kegiatan mental manusia. Jiwa menyadarkan manusia siapa dirinya.

James P Pratt menunjukan ada 4 kemampuan jiwa manusia: 
-Menghasilkan kualitas pengindraan
-Memberi menghasilkan makna yang berasal dari pengindraan khusus
-Mampu memberi tanggapan terhadap hasil pengindraan
-Memberi tanggapan pada proses yang terjadi dalam pikiran demi 
kebaikan



KESIMPULAN
realitas manusia : realitas prinsipal terbentuk dari dua elemen yaitu material dan spiritual. Badan dan jiwa adalah satu kesatuan yang membentuk eksistensi manusia. Jiwa tidak bisa berfungsi dengan baik kalau tidak ada badan. Badan manusia bukan untuk mekanistik, tapi dinamika dari jiwa itu sendiri. 

(sumber: ppt dosen kbk filsafat pertemuan VII)

Sekian penjelasan mengenai jiwa dan badan semoga bermanfaat bagi kita semua, jika ada kritik saran maupun pertanyaan silahkan comment di bawah ini.






Pertemuan VI - Filsafat Manusia

Rabu, 24 September 2014

Teman-teman, hari ini adalah hari pertama saya diajarkan oleh Bapak Bonar Hutapea. Materi yang hari ini diajarkan mengenai filsafat manusia. Materi ini sedikit sulit namun menarik. Daripada kalian penasaran, silakan baca penjelasan di bawah ini yaa.. 


Filsafat..
Filsafat berasal dari kata philein (mencintai) dan sophia (kebijaksanaan)

Apa itu Filsafat manusia?
  • Bagian filsafat yang mengupas apa arti manusia/menyoroti hakikat atau esensi manusia
  • Memikirkan tentang asal-usul kehidupan manusia(origin of human life), hakikat hidup manusia (the nature of human life), dan realitas eksistensi manusia
  • Hasrat untuk tahu siapa dan apakah manusia.
  • Maka, filsafat manusia menanyakan pertanyaan krusial tentang dirinya sendiri dan secara bertahap memberi jawaban bagi diri sendiri.
Dulu filsafat manusia : Psikologi Filosofis, Psikologi Rasional
Kalau sekarang : Filsafat manusia, Antropologi Filosofis

Lalu ...
apa perlunya kita mempelajari filsafat manusia? 
  1. Manusia adalah makhluk yang mampu dan wajib (sampai tingkat tertentu) menyelidiki arti yang dalam dari "yang ada"
  2. Manusia bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri.

Sulitkah berfilsafat tentang manusia?
  1. Ya, karena seolah tak berguna atau tak mungkin
  2. Zaman sekarang banyak ilmu yang mengkaji manusia yang memperkaya dan memperdalam pengetahuan tentang manusia. Lalu, apa perlunya lagi filsafat manusia?
  3. Karena belum cukup!
  4. Para filsuf saling bertentangan mungkin mereka juga salah.
  5. Karenanya, ingat tujuan filsafat diatas tadi
Pasti Masih perlu belajar berfilsafat manusia itu. Lalu pandangan dari filsuf-filsuf dapat diatasi dan diperdamaikan. Tokoh-tokohnya adalah :
Plato, Aristoteles,Merleau-Ponty,Paul Ricoeur,Martin Heidegger,Soren Kierkegaard ,Emmanuel Levinas, Gabriel Marcel, Jacques Lacan, Jacques Derrida.

Jadi, relevankah filsafat manusia itu, karena :
- Ya, manusia itu dinamis, misteri, dan paradoksal
- Alasan :
  1. Dengan bertanya manusia mewujudkan hakikat kemanusiaannya
  2. Dengan mendalami manusia, manusia mengenal dirinya lebih baik
  3. Sebagai konsekuensi no.2 di atas, filsafat manusia mengantar manusia semakin bertanggung jawab terhadap dirinya dan sesama. Misalnya kata Karl Marx, Erich Fromm dan E. Levinas

Metode Filsafat manusia yaitu : 
-Refleksi, analisa transendental, sintesa, ekstensif, intensif, dan kritis

Objek filsafat manusia, dibagi jadi 2, yaitu 
-Objek Formal : Manusia
-Objek Materia; : Esensi manusia, strukturnya yang fundamental

Pendapat dari 3 tokoh ...

Kata Max Scheler dan Heidegger
"Tak ada zaman, seperti zaman sekarang di mana manusia menjadi pertanyaan bagi dirinya sendiri atau menjadi problematik bagi dirinya. Tak ada pula masa di mana di tengah kemajuan yang pesat mengenai manusia, manusialah paling kurang tahu tentang dirinya dan tentang identitasnya."

Kata A. Heschel tentang filsafat manusia dalam "Who is man?" di Stanford University Press, 1965
"Filsafat mempunyai perhatian terhadap manusia dalam totalitasnya, bukan dalam aspek ini atau itu. setiap ilmu terspesialisasi (antropologi, linguistik, fisiologi, kedokteran, psikologi, sosiologi, ekonomi, ilmu politik), betapapun kerasnya usaha mereka, mereka tetap membatasi totalitas dari individu dengan memandangnya dari segi salah satu fungsi, atau dari dorongan tertentu. Pengetahuan kita tentangmanusia terpecah-pecah: kerapkali kita menggantikan keseluruhan dengan salah satu bagian. Kita berusaha menghindari kesalahan itu"

Berikut adalah dari mana saja datang pertanyaan tentang Manusia 
  1. Kekaguman
  2. Ketakjuban
  3. Frustrasi
  4. Delusi
  5. Pengalaman negatif
Berikut adalah apa yang akan di bahas dalam filsafat manusia 
  1. Mencari kekhasan manusia
  2. Manusia sebagai ?ada-di-dunia?
  3. Evolusi
  4. Antarsubyektivitas (sosialitas manusia)
  5. Manusia sebagai eksistensi bertubuh
  6. Transendensi
  7. Manusia sebagai roh
  8. Pengetahuan manusia
  9. Kebebasan
  10. Kesejarahan/historisitas
  11. kebudayaan, sains dan teknologi
  12. Dimensi antropologis dari pekerjaan
  13. Manusia sebagai pribadi/persona
  14. Kematian dan harapan
(Sumber : Power Point dosen kbk filsafat pertemuan ke VI) 

 

Sekian penjelasan mengenai filsafat manusia. Semoga penjelasan hari ini mudah dimengerti dan dapat bermanfaat bagi kita semua. Jika ada pertanyaan, kritik maupun saran silahkan komentar di bawah ini..

Pertemuan VI - Etika dan Moral

Selasa, 23 September 2014 


Hai teman-teman sekalian bertemu lagi dengan saya. Hari ini saya akan membagikan ilmu mengenai moral dan etika. Sering kita menggunakan isitilah "moral dan etika" dalam mengkritik orang lain. Namun apakah kita sudah benar-benar mengerti dengan arti kata moral dan etika? 
Sekarang mari kita coba untuk mendalami apa itu etika dan apa itu moral ?


Pengertian Etika
Etika berasal dari kata Yunani, ETHOS = Watak. Sedangkan moral berasal dari kata latin : Mos(tunggal), moris (jamak) yang artinya kebiasaan.
Pengertian Etika dalam Obyek material dari etika adalah tingkah laku atau perbuatan manusia. Obyek formal dari etika adalah kebaikan dan keburukan atau bermoral dan tidak bermoral dari tingkah laku tersebut.

Menurut Bertens ; Etika berasal dari bahasa Yunani kuno ethos dalam bentuk tunggal, artinya adat kebiasaan, adat isthiadat, akhlak baik.

Menurut Bertens :
1.Nilai-nilai dan norma-norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatukelompok dalam mengatur tingkah lakunyaDisebut juga sebagai “sistem nilai” dalam hidupmanusia perseorangan atau hidup bermasyarakatMisalEtika orang Jawa.
2.Kumpulan asas atau nilai moral. Yang dimaksud disini adalah kode etikmisal : Kode EtikAdvokat Indonesia, Kode Etik Notaris Indonesia.3.Ilmu tentang yang baik atau yang burukArtinya sama dengan filsafat moral.Menurut Kamus besar bahasa Indonesia :
1.Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (Akhlak)
2.Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak
3.Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakatEtika dibedakan menjadi dua, yaitu :
1.ETIKA Perangai
Adat istiadat atau kebiasaan yang menggambarkan perangai manusia dalam hidupbermasyarakat di daerah-daerah tertentu, pada waktu tertentu pula. 
2.ETIKA Moral
Berkenaan dengan kebiasaan berperilaku baik dan benar berdasarkan kodrat manusia. 

Arti Etika
1.Etika sebagai ilmu
Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral.
2. Etika sebagai kode etik
Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak.
3.Etika sebagai sistem nilai
Nilai mengenai benar-salah yang dianut oleh suatu golongan atau masyarakat.


Objek Material & Objek Formal Etika

Objek material = suatu hal yang dijadikan sasaran pemikiransuatu hal yang diselidikiatausuatu hal yang dipelajariObjek material bisa bersifat konkret atau abstrak.

Objek formal = cara memandang atau meninjau yang dilakukan seorang penelitiilmuwanterhadap objek materialnya serta prinsip-prinsip yang digunakannya.

Objek material etika tingkah laku atau perbuatan manusia (perbuatan yang dilakukan secarasadar dan bebas).

Objek formal etika = kebaikan dan keburukanbermoral tidak bermoral dari tingkah lakutersebut. (Perbuatan yang dilakukan secara tidak sadar atau tidak bebastidak dapat dikenakanpenilaian bermoral atau tidak bermoral).


Berdasarkan kajian ilmu :
1.Etika Normatif: mempelajari secara kritis dan metodis norma-norma yang ada, untuk dapat norma dasar yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka sebagai ilmu, etika bersifat kritis dan metodis.

2.Etika Fenomenologis: mempelajari secara kritis dan metodis gejala-gejala moral seperti suara hati kesadaran moral, kebebasan, tanggung jawab, norma-norma, dan lain-lain.      

Tujuan dari kita belajar etika:
1.Untuk menyamakan persepsi tentang penilaian perbuatan baik dan perbuatan buruk bagi setiap manusia dalam ruang dan waktu tertentu2.

2. Sebagai ilmu,etika berfilsafat kritis dan metodis.


Etika deskriptif
Dalam etika deskriptif, etika membahas apa yang dipandangnya. Etika deskriptif melukiskan tingkah laku moral dalam arti luas. Etika deskriptif mempelajari moralitas yang terdapat pada individu dan kebudayaan atau subkultur tertentu.

Etika Normatif
tidak lagi berbicara tentang gejala-gejala, tetapi tentang apa yang seharusnya dilakukan. Dalam etika normatif, norma-norma dinilai dan sikap manusia ditentukan.Etika normatif memberikan penilaian dan himbauan kepada manusia untuk bertindak sebagaimana seharusnya berdasarkannorma-norma.itu tidak deskriptiftetapi preskriptif (artinya memerintahkan); tidak melukiskanmelainkan menentukan benar-tidaknya tingkah laku atau anggapan-anggapan moral.

Mataetika
Berasal dari bahasa Yunani yang artinya = Melebihi, Melampaui, Setelah, Di luar, tentang.
Metabahasa = bahasa yang dipakai dalam berbicara tentang bahasa. Istilah metabahasa diciptakan untuk menunjukkan bahwa yang dibahas bukanlah moralitas secaralangsungmelainkan ucapan-ucapan di bidang moralitas
menunjukkan bahwa yang dibahas bukanlah moralitas secara langsungmelainkan ucapan-ucapan di bidang moralitas.

-Etika Umum Etika umum mempertanyakan prinsip-prinsip dasar yang beraku bagi segenap tindakanmanusia.

-Etika Khususmembahas prinsip-prinsip moral dasar itu dalam hubungan dengan kewajiban manusia dalam pelbagai lingkup kehidupannya; atau, etika khusus menerapkan prinsip-prinsip dasar pada setiap bidang kehidupan manusia.

Kode Etik

Tujuan dari kode etik adalah
  1. Untuk menjunjung tinggi martabat profesi
  2. Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota
  3. Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi
  4. Untuk meningkatkan mutu profesi
  5. Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi
  6. Meningkatkan layanan di atas keuntungan pribadi
  7. Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat
  8. Menentukan baku standarnya sendiri


Aliran-aliran pemikiran dalam etika

  • Eudemonisme
  • Hedonisme
  • Egoisme
  • Utilitarianisme
  • Deontologisme
  • Etika Situasi


Bedanya etika dengan moral
Etika berasal dari bahasa Yunani “ethos,” artinya adat kebiasaan, (jamaknya “ta etha”). Moralberasal dari bahasa Latin “mos,” artinya adat kebiasaan (jamaknya “mores”). Jadikeduanyamemiliki kesamaan artiHanya asal bahasanya yang berbeda.
Kalau dalam penggunaan sehari-hari ada perbedaan sedikit yaitu moral/moralitas digunakan untuk perbuatan yang sedang dinilai sedangkan etika digunakan untuk pengkajian sistem nilai-nilai yang ada.Amoral dan Imoral Menurut Poerwadarminta :Tidak terdapat kata "amoral" maupun "imoral".Menurut kamus besar bahasa indonesia, Amoral dijelaskan sebagai tidak bermoral atau tidak berakhlak tetapi tidak terdapat kata imoral.Tetapi menurut Concise Oxford Dictionary 
  • Amoral : Unconcerned with, out of the sphere of moral, non moral.
  • Imoral : Opposed to morality, Morally evil.

Beda Etika dan Etiket
  1. Etiket menyangkut “cara” suatu perbuatan harus dilakukanEtika tidak terbatas pada caradilakukannya suatu perbuatan sedangkan etika memberi norma tentang “perbuatan itusendiri”.
  2. Etiket hanya berlaku dalam pergaulan sedangkan etika tidak tergantung pada hadirtidaknya orang lain.
  3. Etiket bersifat relatif sedangkan etika jauh lebih bersifat absolut.
  4. Etiket hanya memandang manusia dari segi lahiriah saja sedangkan etika menyangkutmanusia dari segi dalam.
Beda Etika dengan Hukum.   
  1. Hukum lebih dikodifikasi daripada etikaetika tidak dikodifikasi.
  2. Hukum membatasi diri pada tingkah laku lahiriah sajaetika menyangkut juga sikapbatin seseorang.
  3. Sanksi yang berkaitan dengan hukum berlainan dengan sanksi yang berkaitan denganetika (sanksi hukum bisa dipaksakanetika tidak bisa dipaksakan).
  4. Hukum didasarkan pada kehendak masyarakat dan akhirnya atas kehendak negaraetikamelebihi para individu dan masyarakat.
  5. Jika hukum memberikan putusan hukumnya perbuatanetika memberikan penilaian baikburuknya.
  6. Jika hukum memberikan putusan hukumnya perbuatanetika memberikan penilaian baikburuknya.
Beda Etika dengan Agama
Etika sebagai cabang filsafat bertitik tolak pada akal pikiranbukan agama. Etika mendasarkandiri hanya pada argumentasi rasional. Agama bertitik tolak dari wahyu Tuhan melalui KitabSuci.

(Sumber : Power Point dosen kbk filsafat Pertemuan ke VI)


 



Sekian ya teman-teman untuk penjelasan mengenai moral dan etika.Untuk kritik,saran, maupun pertanyaan silakan komentar di bawah ini.. 
Semoga post saya hari ini dapat mudah dimengerti dan bermanfaat bagi kita semua..