Jumat, 19 September 2014
Hai teman-teman, pada kesempatan kali
ini saya akan membahas mengenai LOGIKA..
Tentu kata-kata logika sudah tidak asing
lagi untuk kita, namun saya akan mencoba untuk memberikan penjelasan lebih
dalam lagi mengenai logika.
Apa itu logika ?
Logika dari
bahasa Yunani , yaitu logikos berarti:
sesuatu yg diungkapkan/diutarakan lewat bahasa. Pertama sekali digunakan
istilah itu oleh Zeno dari Citium (334 – 262 seb. M).
Logika = cabang filsafat yg
mempelajari, menyusun, dan membahas asas2/aturan formal serta kriteria yg sahih
bagi penalaran dan penyimpulan utk mencapai kebenaran yg dpt dipertanggung
jawabkan secara rasional.
Singkatnya...
Logika adalah ilmu pengetahuan dan kecakapan untuk berpikir lurus
(tepat).
Obyek Logika dibagi menjadi 2:
-
Objek material logika adalah manusia itu
sendiri.
-
Objek formal logika ialah kegiatan akal budi untuk melakukan
penalaran yang tepat yang tampak melalui
ungkapan pikiran melalui bahasa.
Manfaat belajar logika :
- Membantu setiap orang untuk mampu berpikir kritis, rasional, metodis.
- Kemampuan meningkatkan kemampuan bernalar scr abstrak.
- Mampu berdiri lebih tajam dan mandiri.
- Menambah kecerdasan berpikir, shg bs menghindari kesesatan dan kekeliruan dlm menarik kesimpulan.
Macam-macam logika :
•
Logika kodrati: suatu suasana saat akal budi
bekerja menurut hukum logika scr spontan. Mis. Saat kuliah seorang mhs
mendapat SMS dari ibunya agar menjemput adik dr sekolah pukul 1 siang. Mhs tdk
perlu bertanya mengapa hrs menjemput krn dia yakin itu perintah ibunya.
•
Logika ilmiah: berusaha mempertajam akal budi manusia
agar dpt bekerja lebih teliti atau tepat, sehingga kesesatan dapat dihindari. Dipelajari berbagai aturan, hukum, asas
agar diperoleh pemikiran yg benar dan bs dipertangungjawabkan secara rasional.
Logika Formal
:
Logika yang berbicara tentang kebenaran bentuk
,logika formal disebut juga logika minor. Sebuah argumen dikatakan
mempunyai kebenaran bentuk, bila konklusinya kita tarik secara logis dari
premis atau titik pangkalnya dengan mengabaikan isi yang terkandung dalam
argumentasi tersebut.
Misalnya:
Semua pegawai negeri adalah penerima gaji.
Semua pegawai swasta adalah penerima gaji.
Jadi, pegawai negeri adalah pegawai swasta.
Logika
Material/isi :
logika yang membahas tentang kebenaran isi. logika material disebut logika mayor. Sebuah argumen dikatakan mempunyai kebenaran isi
apabila pernyataan-pernyataan yang membentuk argumen tersebut sesuai dengan
kenyataan.
Misalnya:
•
Semua manusia
memiliki kaki.
•
budi memiliki
kaki
•
Jadi, budi
adalah manusia.
Sebagian besar dari kita pasti sudah pernah mempelajari deduktif dan induktif. Sekarang mari kita merefresh lagi
Logika induktif dan deduktif
Pertama saya akan menjelaskan mengenai
logika induktif,
Logika/Penalaran induktif
= cara kerja ilmu pengetahuan yg bertolak dr sejumlah proposisi
tunggal/partikular tertentu utk menarik kesimpulan umum tertentu.
Induktif vs deduktif :
Persamaan penalaran induktif dg deduktif = argumentasi keduanya terdiri
dr premis2 yg mendukung kesimpulan.
Perbedaan: penalaran induksi yg tepat akan punya premis2 benar tapi
kesimpulan salah, krn argumentasi penalaran induktif tdk membuktikan kesimpulan
benar. Premis hanya menetapkan kesimpulan berisi suatu kemungkinan.
Cara penalaran induktif :
Proses induksi mulai berdasar kejadian2, gejala partikular. Penal
induksi = proses penalaran berdasarkan pengertian partikular/premis utk
hasilkan pengertian umum/kesimpulan.
Tiga ciri penalaran induktif:
1) Premis penal induktif =proposisi empiris yg ditangkap indera,
2) Kesimpulan dlm penalaran
induksi lebih luas drpd apa yang dinyatakan dlm premis.
3) Meski kesimpulan tak mengikat, tapi manusia
menerimanya. Jadi konklusi induksi punya kredibilitas rasional=probabilitas.
Generalisasi induktif :
Proses penalaran berdasarkan pengamatan atas gejala dg sifat tertentu
utk menarik kesimpulan ttg semua. Prinsipnya
Apa yg terjadi beberapa kali dlm kondisi tertentu dpt
diharapkan akan selalu terjadi bila kondisi yg sama terpenuhi.
Tiga syarat membuat generalisasi:
1) Tdk terbatas scr numerik, tdk boleh terikat pd jumlah tertentu,
2) Tdk terbatas scr spasio temporal, hrs berlaku dimana saja,
3) Dpt dijadikan dasar pengandaian.
Analogi induktif :
Singkatnya analogi induktif adalah
proses penalaran utk menarik kesimpulan ttg kebenaran suatu gejala khusus
berdasarkan kebenaran gejala khusus yg lain yg punya sifat esensial yg sama.
Jadi analogi induktif menarik kesimpulan
atas dasar persamaan. Beda dg generalisasi induktif, dimana konklusinya berupa
proposisi universal.
Deduktif
Desuksi sebaliknya juga merupakan suatu proses tertentu dalam proses itu
akal budi kita menyimpulkan pengetahuan yang lebih ‘khusus’ dari pengetahuan
yang lebih ‘ umum’ . yang lebih khusus itu sudah termuat secara implisit dalam
pengetahuan yang lebih umum. Induksi dan deduksi selalu berdampingan, keduanya
selalu bersama-sama dan saling memuat.
Faktor probabilitas :
Kebenaran konklusi dlm logika induktif,
baik dlm analogi maupun generalisasi bersifat TIDAK PASTI, krn hanya bersifat
mungkin (probabel). Probabilitas = keadaan pengetahuan antara kepastian dan
kemungkinan.
Tinggi rendahnya probabilitas konklusi
induktif dipengaruhi oleh
(1) faktor fakta: ‘makin besar jumlah
fakta yg dijadikan dasar penalaran induktif, akan makin tinggi probabilitas
konklusi dan sebaliknya’.
(2) faktor analogi: ‘semakin besar
jumlah faktor analogi dlm premis, makin rendah probabilitas konklusinya, dan
sebaliknya.’
(3) faktor disanalogi: ‘makin besar
faktor disanalogi di dlm premis, akan makin tinggi probabilitas konklusinya,
dan sebaliknya’.
(4) faktor luas konklusi: ‘semakin luas
konklusi, semakin rendah probabilitasnya, dan sebaliknya’.
Kesesatan analogi :
Tergesagesa: cepat menarik kesimpulan
dari beberapa fakta.
Faktor ceroboh: cepat tarik kesimpulan tanpa memperhatikan
soal kondisi lingkungan, mis. Semua wanita Jawa itu lembut.
Prasangka: memberi penilaian tanpa
melihat fakta lain yg tdk cocok, mis. Semua org Batak bicara keras dan tak
sabaran.
Utk menghindarinya: membangun
sikap kritis, terbuka pd koreksi dan kritik dr org lain.
Hubungan sebab-akibat :
Prinsip umum: suatu peristiwa disebabkan
oleh sesuatu. Terkandung makna bhw yg satu (sebab) mendahului yang lain
(akibat). Tp tdk semua yg mendahului sesuatu menjadi sebab bagi yang lain.
Hub sebab akibat = hubungan yg
intrinsik, artinya hub sedemikan rupa shg kalau yg satu ada/tdk ada, maka yang
lain juga pasti ada/tdk ada.
Tiga pola hub sebab akibat:
1) dari sebab ke akibat,
2) dari akibat ke sebab, dan
3) dari akibat ke akibat.
Manfaat logika induktif: MEMBERIKAN
PEMBENARAN ATAS KECENDERUNGAN manusia yg bersandar
pd kebiasaan.
Sumber : ppt dosen kbk filsafat pertemuan ke-4



Bagus postnya :) adain gambar yah di post berikutnya :) aku kasih nilai 85
BalasHapusmakasi yaa sarannya kinsky. :'D
Hapusiya setuju sama kinsky, di buat gambar yang lebih banyak lagi di post berikutnya yahh.... 82 untukmu..
BalasHapusmantap nih, ringkasan2 na.. Soal gambar na, aku lbih suka post2 ciia sbelum na. lebih banyak spt na. wkwkwk
BalasHapushahahahha nih skrg ada gambar loh
HapusNah ada kemajuan, sudah mulai adanya gambar
BalasHapusmakasi ya sarannya koko pieter... sngat membantu wkkwkwk
Hapus